Fluor (Fluoride)

Rasanya zat mineral yang satu ini sudah sangat akrab di telinga kita. Kita bisa membacanya pada kemasan obat kumur, permen karet bahkan pasta gigi yang sering kita gunakan. Fluor secara alamiah terdapat di semua sumber air, termasuk air laut. Fluor tidak memiliki bentuk bebas di alam, karena zat ini selalu bergabung dengan unsur lain dan membentuk senyawa yang disebut fluoride.

Fluor merupakan salah satu mineral esensial pembentukan gigi dan tulang seperti mineral lain. Fluor dari abad lalu sampai sekarang diyakini dan digunakan secara luas untuk pencegahan karies gigi, baik di negara maju maupun negara berkembang. Secara sistemik fluor efektif apabila diberikan pada saat pertumbuhan dan perkembangan gigi, mulai awal kehamilan (prenatal) maupun setelah kelahiran (postnatal).

Pertumbuhan dan perkembangan gigi dimulai sejak awal kehamilan (prenatal) dan terus berlangsung setelah kelahiran (postnatal) yang sangat dipengaruhi adanya fluor. Fluor mampu menembus barrier plasenta sehingga penambahan fluor pada ibu hamil diharapkan dapat memperkecil jumlah karies gigi sulung anaknya. Apabila fluor diberikan pada trimester pertama kehamilan, maka akan terlihat efek pencegahan karies gigi sulung. Apabila pemberian fluor diberikan pada trimester ketiga, maka efeknya kurang begitu menonjol.

Baca Juga: Kesehatan Gigi dan Mulut Saat Hamil

Penggunaan fluoride dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

  1. Fluoridasi Sistemik, dapat berupa tablet, obat tetes, dan fluoridasi air minum.
  2. Fluoridasi Topikal / Lokal, dapat berupa topikal aplikasi, penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor, dan obat kumur.

Pemberian Fluor Secara Sistemik

  1. Fluoridasi Air Minum

Fluoridasi air minum sudah mulai dilakukan di berbagai belahan dunia sejak tahun 1900an. Dari berbagai penelitian ditemukan sejumlah bukti awal bahwa kadar fluor minimal tertentu dalam air minum dapat menghambat karies gigi pada anak tanpa menimbulkan bintik – bintik (motling) pada enamel. Kadar fluor dalam air minum yang efektif dalam menghambat karies gigi adalah di bawah kadar yang menyebabkan enamel motling yang ringan. Kadar fluor air minum ± 1 ppm telah terbukti mampu menurunkan resiko karies cukup nyata tanpa adanya bercak yang berarti pada enamel.

Penambahan fluor sebaiknya sewaktu tahap perkembangan gigi erupsi dan setelah erupsi agar reduksi karies efektif dan maksimal. Hubungan gigi dengan fluor selama kalsifikasi dan erupsi memberikan perlindungan terhadap karies gigi dan perlindungan ini bertahan selama kontrol dengan fluor diteruskan dan akan menghilang dengan lambat bila dihilangkan. Jadi untuk memperoleh pengaruh anti karies terbesar pemberian fluor secara periodik merupakan suatu keharusan.

Meskipun efek positif fluoridasi air minum begitu banyak, namun terdapat aspek negatif daripada fluoridasi air minum antara lain anak cenderung melakukan pemeriksaan / perawatan rutin pada umur yang lebih tua dan dokter gigi cenderung berpendapat bahwa tidak ada pencegahan lain yang diperlukan dan efektif. Padahal sebenarnya bagi perorangan perlu dilengkapi dengan kunjungan rutin (yang dini) ke dokter gigi untuk menerima perawatan pencegahan yang lain dan perawatan restorasi / penambalan (bila perlu) untuk program kesehatan gigi yang lengkap.

  1. Tablet Fluor

Di Jerman anak usia 3-4 tahun tiap hari diberi 1 mg tablet fluor (NaF) selama 3 tahun dan menunjukkan reduksi karies sebesar 38% sedangkan anak usia 6 tahun diberi 1 tablet/ hari selama 6 tahun dan menunjukkan DMF(s)nya / angka karies dapat menurun sebanyak 26%. Menurut berbagai penelitian, tablet NaF dapat menurunkan karies gigi sebanding dengan hasil yang dicapai pada fluoridasi air minum. Bila air minum yang mengandung fluor ≥ 0,5 ppm maka tablet tidak dianjurkan. Di Indonesia menurut Suwelo anjuran pemberian tablet adalah untuk daerah – daerah yang kadar fluor air minumnya < 0,3 ppm.

  1. Obat Tetes Fluor

Biasanya terdiri dari larutan NaF yang ditambahkan dalam air minum sari buah anak. Dengan cara ini seharusnya hasilnya serupa dengan tablet, namun ada orang tua yang mengira apabila anak diberi 5 tetes sudah baik berarti pemberian 10 tetes (2 kali lipatnya) jauh lebih baik, padahal tidak demikian.

Alat penetesannya bervariasi dalam memberikan volume tetesnya sehingga kelemahan dari fluoridasi dengan obat tetes ini adalah kecenderungan terbentuk mottling (bercak – bercak ke cokelatan pada email gigi).

Pemberian Fluor Secara Lokal

  1. Topikal Aplikasi Fluor

Pemberian fluor sangat efektif dilakukan sebelum gigi tumbuh (erupsi). Namun, fluor juga tetap berperan walaupun gigi telah erupsi dengan sempurna. Pada Fluoridasi secara topikal, fluor dapat langsung diberikan pada permukaan gigi. Pemberian ini untuk mencegah perlekatan bakteri pada permukaan gigi, sehingga proses kerusakan gigi berikutnya dapat dihindari.

  1. Obat Kumur Fluor

Fluoridasi dengan cara ini hanya dianjurkan bagi orang dewasa, karena anak – anak belum mampu berkumur dengan sempurna, sehingga dikhawatirkan fluor akan tertelan. Selain itu hendaknya orang tua lebih berhati – hati dalam penyimpanan fluor, sebaiknya dijauhkan dari jangkauan anak – anak.

  1. Pasta Gigi

Pasta yang kita gunakan sehari – hari di rumah umumnya mengandung fluor. Pencampurannya harus melalui serangkaian uji dan sertifikasi kelayakan dari Ditjen POM.

 

Cara Kerja Fluor Dalam Manghambat Karies Gigi

Mekanisme fluor dapat mencegah karies gigi belum dapat ditemukan secara jelas, namun pada intinya fluor dapat berikatan dengan enamel dengan membentuk ikatan fluoroapatit yang lebih stabil dibandingkan dengan hidroksiapatit yang kurang stabil terutama bila terpapar asam.

Namun, dalam penemuan terbaru, selain pembentukan fluoroapatit, ditemukan pula adanya CaF2 setelah pemberian topikal aplikasi fluoride. CaF2 dapat menyediakan ion bebas fluor yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan fluoroapatit atau juga untuk menghadapi proses kariogenik.

Keuntungan Penggunaan Fluor :

  1. Frekuensi karies atau gigi berlubang diturunkan kira-kira 60%.
  2. Kehilangan gigi molar pertama tetap diturunkan 75%.
  3. Karies pada permukaan proksimal (pada sela – sela) dari empat gigi seri atas dikurangi kira-kira 95%.
  4. Dijumpai individu – individu yang bebas karies 6 kali lipat.

Kelemahan Penggunaan Fluor :

  1. Apabila kandungan fluor dengan konsentrasi yang cukup tinggi didalam air minum dapat menimbulkan kelainan bercak – bercak coklat pada permukaan enamel yang disebut “motled enamel”.
  2. Dental karies dapat terjadi karena tidak adanya kandungan fluor yang berperan aktif dalam struktur enamel gigi.

 Tips Agar Tidak Kelebihan Fluoride :

  1. Jangan sampai produk – produk yang mengandung fluor tertelan.
  2. Pada anak – anak, berikan sedikit saja pasta gigi di ujung sikat giginya. Dan awasi proses penyikatannya.
  3. Jangan berikan produk lain, selain pasta gigi yang mengandung fluor pada anak – anak dibawah 6 tahun. Jauhkan juga peletakannya dari jangkauan anak – anak.

 

Awas Kelebihan Fluoride !

Fluoride memang salah satu cara efektif untun mengontrol kerusakan gigi. Namun, penggunaannya juga harus tepat. Jika tidak, alih – alih melindungi gigi, justru dapat menyebabkan kelainan gigi seperti dental fluorosis atau gejala keracunan.

Dental fluorosis merupakan keadaan gigi yang kelebihan (keracunan) fluor. Kejadian ini dapat dikategorikan mulai dari skala ringan (garis putih pada permukaan gigi) hingga parah (bercak kecokelatan dan ketidak sempurnaan permukaan email).

Keracunan fluor jika dalam jumlah besar dan terserap dalam periode waktu tertentu dapat membahayakan kesehatan. Gejala yang dapat muncul antara lain kepala menjadi pening, mual, diare, sakit perut, hipersalivasi (air liur meningkat) atau sering merasa haus. Gejala bisa muncul 30 menit setelah fluor tersebut tertelan dan akan hilang setelah 24 jam. Namun, semua tetap bergantung pada banyaknya dosis toksin yang terserap.

Jika merasa pening dan mual, segera minum susu atau beri rangsangan untuk memuntahkannya dan segera hubungi klinik gigi atau dokter. Jika gejala tidak berkurang atau makin parah, sesegera mungkin bawalah ke UGD Rumah sakit terdekat.

 

Untuk Anda yang berada di Surabaya, ada klinik gigi Surabaya yang rekomended banget, yakni Shiny Smile Dental Clinic. Didukung dengan tim dokter gigi spesialis yang berpengalaman dan kompeten untuk melakukan berbagai kasus-kasus spesialisasi. Dan di dukung dengan tempat yang nyaman dan bersih, Shiny Smile Dental Clinic bisa menjadi klinik gigi terdekat Anda untuk melakukan berbagai perawatan restorasi dan kosmetik gigi.

Fokus utama tim Shiny Smile sebagai salah satu klinik gigi Surabaya adalah kosmetik gigi. Kedokteran kosmetik gigi tidak hanya akan memberikan kamu kesehatan gigi dan senyum yang baru, tetapi juga akan mengubah hidup kamu untuk selamanya. Jadi tunggu apa lagi, segera kunjungi Shiny Smile Dental Clinic di Jl. Wisma Permai Barat I No. 33 (blok LL-24), Surabaya 60115.  Anda bisa menghubungi kami untuk bertanya tanya via  Whatsapp di 08 223 227 3737

 

Referensi:

The Fluoride Debate: The Pros and Cons of Fluoridation

The Role of Fluoride on Caries Prevention 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed