Dampak Penggunaan Masker Terlalu Lama Pada Kesehatan Mulut dan Gigi
Adakah hubungan penggunaan masker terlalu lama dengan kesehatan mulut dan gigi? Pertanyan ini muncul seiring dengan kaharusan menggunakan masker dalam dalam waktu yang lama. Pemerintah bahkan begitu masif mengkampanyekan penggunaan masker. Salah satu tujuanya adalah untuk melindungi organ vital pernapasan dari paparan virus dan polusi berbahaya.
Namun ternyata, penggunaan masker juga harus diperhatikan secara seksama dan tidak boleh sembarangan. Bukan hanya cara pemakaian, durasinya pun juga harus diperhatikan.
Hubungan Penggunaan Masker dengan Kesehatan Mulut dan Gigi
Imbauan untuk memakai masker saat bepergian memang sudah sejak lama terdengar. Salah satu tujuannya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19 yang sedang merajalela. Kendati demikian, pemakaian masker ternyata menimbulkan pro kontra di berbagai kalangan.
Sebab, masker yang tadinya digunakan agar mengurangi dampak virus justru bisa jadi penyebab masalah lain pada mulut dan gigi. Di antaranya seperti bau mulut, gigi membusuk, hingga garis gusi.
Baca Juga: Inilah Penyakit yang Dapat Menyebabkan Terganggunya Kesehatan Mulut
1. Masalah Mulut dan Gigi Bopeng
Salah satu dokter gigi dan salah satu pendiri One Manhattan Dental, Dr Rob Ramondi dilansir Shiny Smile Dental Clinic dari New York Post, menyebutkan bahwa bahwa orang yang tadinya dalam kondisi mulut dan gigi sehat justru mengalami masalah setelah mengenakan masker. Misalnya seperti, gigi berlubang padahal belum pernah sekalipun mengalami hal tersebut sebelumnya.
Kondisi ini kemudian dikenal sebagai mulut topeng. Awalnya, kondisi semacam ini disebut dengan mulut sabu. Istilah tersebut banyak digunakan dokter gigi untuk menggambarkan permasalahan mulut dan gigi yang muncul karena penggunaan metafetamin.
Umumnya, para pecandu sabu ini kerap mengalami masalah gigi kehitaman hingga retak. Hal tersebut dikarenakan stimulan sehingga keinginan untuk makan gula jadi meningkat, rahang mengatup, hingga gigi gemeretak.
Bukan itu saja, sebagian besar pecandu juga abai terhadap kebersihan mulutnya. Meski kondisi penderita ‘mulut topeng’ tak separah pecandu, tetapi kondisinya juga bisa membahayakan jika tidak segera ditangani. Setiap penyakit yang terjadi pada gusi ataupun periodontal pada akhirnya bisa jadi penyebab utama terjadinya stroke. Bahkan, peningkatan risiko seseorang mengalami serangan jantung mendadak.
Baca Juga: Apakah bau mulut bisa menjadi tanda penyakit serius?
2. Masalah Kesehatan Bau Mulut
Sindrom bau mulut ini bisa dipicu juga dari masker ataupun penutup wajah. Sebab, masker mampu meningkatkan kekeringan di area mulut sehingga bakteri jahat menumpuk.
Fakta yang paling mengerikan adalah sebagian besar orang cenderung bernapas menggunakan mulut daripada hidung ketika mengenakan masker. Pernapasan yang dilakukan melalui mulut tersebut jadi penyebab mulut kering sehingga kadar air liur menurun.
Padahal, air liur berperan untuk membersihkan gigi sekaligus melawan bakteri berbahaya. Bahkan, air liur juga mampu menetralkan kadar asam mulut sehingga mencegah terjadinya kerusakan gigi dan gusi. Para pengguna masker juga cenderung jadi lebih jarang minum. Sementara masa karantina dan pembatasan aktivitas seperti saat ini membuat kebiasaan minum alkohol dan juga kopi meningkat secara signifikan.
Sebenarnya ada cara terbaik untuk mengurangi dampak penggunaan masker, mengingat masker tak bisa dikesampingkan di situasi seperti sekarang. Beberapa di antaranya seperti minum air dalam jumlah yang disarankan, menggunakan pelembap udara, dan mengurangi asupan kafein. Selain itu juga dengan lebih teratur menjaga kesehatan mulut dan gigi. Termasuk dengan berkunjung ke klinik dokter gigi untuk perawatan.
Buat kamu yang tinggal di Jawa Timur, Shiny Smile Dental Clinic bisa menjadi pilihan yang rekomended. Mengingat klinik tersebut didukung dengan tenaga ahli profesional dengan pengalaman puluhan tahun dalam bidang kedokteran kosmetik gigi.
Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Bau Mulut Untuk Selamanya
Tak Hanya Masalah Kesehatan Mulut dan Gigi
Selain menyebabkan masalah kesehatan mulut dan gigi, beberapa sumber juga menyebutkan penggunaan masker mulut terlalu lama juga bisa menyebabkan:
1. Iritasi kulit
Dampak lain dari penggunaan masker yang terlalu lama adalah iritasi kulit. Hal semacam ini disebabkan penekanan dan juga gesekan dari masker saat digunakan. Biasanya, iritasi terjadi di area bawah mata, dagung, ataupun hidung. Bukan itu saja, kamu juga bisa mengalami dehidrasi kulit yang memicu masalah lain. Bahkan, kamu juga tak perlu heran jika kemudian banyak muncul jerawat di area wajah.
Demi mengurangi risiko terjadinya iritasi semacam itu, sebaiknya bersihkan wajah dan beri pelembap khusus yang disesuaikan dengan kondisi kulit. Lakukan langkah tersebut sebelum mengenakan masker atau sebelum tidur untuk memperbaiki kulit wajah.
2. Meningkatkan resistensi saluran napas
Resistensi pada saluran napas juga bisa terjadi jika kamu terlalu lama menggunakan masker. Kondisi ini juga sering diartikan sebagai hambatan yang dipicu oleh gaya gesek dari aliran udara. Gesekan yang dimaksud pada akhirnya masuk dalam saluran pernapasan.
3. Menumpuknya karbon dioksida
Menggunakan masker terlalu lama juga bisa memicu penumpukan karbon dioksida. Hal ini terjadi akibat pertukaran antara karbon dioksida dan oksigen yang terganggu sehingga terjadi penumpukan di sistem pernapasan.
Kadar karbon dioksida yang berlebihan bisa menyebabkan oksigen sulit dilepaskan ke dalam aliran darah. Alhasil tubuh jadi kekurangan oksigen yang memicu terjadinya sakit kepala, mual, hingga kematian.
Baca Juga: Amankah Periksa Gigi Ke Dokter Selama Pandemi? Begini Prosedurnya
Lama Penggunaan Masker Agar Tidak Ganggu Kesehatan Mulut dan Gigi
Lantas, berapa lama sebaiknya masker mulut digunakan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan mulut dan lainya? Menurut para ahli, masker sebaiknya digunakan dalam kurun waktu maksimal delapan jam. Setelah itu, masker harus segera diganti sembari diberi jeda agar tubuh mendapat pasokan oksigen sesuai kebutuhan.
Walaupun masker memiliki kinerja cukup bagus dalam menyaring udara, tetapi perlu dipahami bahwa benda satu ini juga bisa membatasi pernapasan.
Baca Juga: 5 Alasan Keliru Kenapa Orang Takut ke Dokter Gigi
Untuk Anda yang berada di Surabaya, ada klinik gigi Surabaya yang rekomended banget, yakni Shiny Smile Dental Clinic. Didukung dengan tim dokter gigi spesialis yang berpengalaman dan kompeten untuk melakukan berbagai kasus-kasus spesialisasi. Dan di dukung dengan tempat yang nyaman dan bersih, Shiny Smile Dental Clinic bisa menjadi klinik gigi terdekat Anda untuk melakukan berbagai perawatan restorasi dan kosmetik gigi.
Fokus utama tim Shiny Smile sebagai salah satu klinik gigi Surabaya adalah kosmetik gigi. Kedokteran kosmetik gigi tidak hanya akan memberikan kamu kesehatan gigi dan senyum yang baru, tetapi juga akan mengubah hidup kamu untuk selamanya. Jadi tunggu apa lagi, segera kunjungi Shiny Smile Dental Clinic di Jl. Wisma Permai Barat I No. 33 (blok LL-24), Surabaya 60115. Anda bisa menghubungi kami untuk bertanya tanya via Whatsapp di 08 223 227 3737
Referensi: