Atasi Bau Mulut untuk Mencegah Masalah Sosial
Bau mulut atau halitosis adalah kondisi bau tidak enak yang keluar dari mulut. Kondisi ini sebenarnya lazim terjadi. Sayangnya, kondisi ini membuat orang yang mengalaminya merasa tidak nyaman karena berdampak pada masalah sosial.
Halitosis bisa membuat lawan bicara merasa tidak nyaman. Percakapan pun bisa berjalan tidak lancar. Orang yang mengalami bau mulut, bisa merasa malu dan tidak percaya diri. Jika halitosis terus berlangsung, bisa mengakibatkan depresi dan frustrasi.
Apabila Anda mengalami halitosis, atasilah dengan beberapa cara di bawah ini:
Menyikat gigi dan menggunakan benang gigi lebih sering
Salah satu penyebab halitosis adalah adanya plak yang menempel di gigi. Plak dapat mengundang bakteri. Bakteri-bakteri inilah yang menyebabkan timbulnya bau mulut. Selain itu, sisa-sisa makanan yang ada di sela-sela gigi juga berpotensi menyebabkan halitosis. Karenanya, sikatlah gigi lebih sering untuk mencegah timbulnya plak. Lakukan juga setiap selesai makan. Serta, lebih seringlah menggunakan benang gigi untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan.
Menggunakan cairan kumur
Menyikat gigi saja, belum cukup. Anda perlu berkumur menggunakan cairan kumur. Cairan kumur dapat membantu mencegah bakteri penyebab napas tak sedap. Biasanya cairan kumur juga mengandung mint yang membuat mulut terasa lebih segar.
Bersihkah lidah
Tanpa Anda sadari, banyak kotoran atau sisa-sisa makanan yang menempel di lidah. Bakteri pun senang berada di sini, sehingga dapat menyebabkan bau mulut. Untuk mencegahnya, bersihkan lidah dengan cara menyikatnya, seperti saat menyikat gigi. Jika Anda merasa kurang nyaman, gunakan alat khusus penggosok lidah yang dapat dibeli di apotek.
Jaga makanan
Halitosis bisa disebabkan karena makanan yang Anda konsumsi. Sari makanan akan beredar di seluruh tubuh dan ada kondisi tertentu yang melalui paru-paru. Dari sini, dapat tercipta napas tak sedap yang sangat berhubungan dengan halitosis. Karenanya, perhatikan asupan makanan. Hindari makanan yang berbau menyengat seperti bawang putih. Sebab, menyikat gigi setelah makan bawang putih pun belum terlalu membantu menghilangkan bau mulut.
Berhenti merokok
Banyak kerugian yang ditimbulkan karena kebiasaan merokok. Salah satunya adalah halitosis. Zat-zat pada rokok dapat menyebabkan gigi dan gusi rusak. Bakteri pun senang berkumpul pada gigi dan gusi yang tidak sehat. Akibatnya, bau mulut tidak terhindarkan. Agar halitosis dapat berkurang atau hilang, hentikan kebiasaan merokok.

Hindari konsumsi gula di malam hari
Hobi minum minuman manis atau makan kue manis setelah makan malam? Hal ini dapat menyebabkan timbulnya bau mulut. Sebab, bakteri senang pada suasana yang manis. Pada suasana seperti inilah bakteri membuat kondisi mulut menjadi asam, yang kemudian menyebabkan halitosis. Daripada mengonsumsi minuman atau makanan manis, kunyahlah permen karet bebas gula. Mengunyah permen karet akan merangsang produksi air liur, sehingga bisa “membilas” kotoran-kotoran yang menempel di gigi. Hal ini dapat membantu mengurangi penyebab bau mulut.
Bau mulut memang hal yang menjengkelkan. Sebelum hal ini menyebabkan kondisi yang jauh lebih serius, lakukanlah cara-cara di atas untuk mengatasinya. Apabila belum berhasil juga, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan solusi yang lebih tepat.
Referensi:
1. https://www.webmd.com/oral-health/features/get-rid-bad-breath#1
2. https://www.medicalnewstoday.com/articles/166636.php#causes
3. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bad-breath/diagnosis-treatment/drc-20350925