Behel Metal Konvensional dengan Behel Self Ligating. Perbedaan yang Perlu Diketahui.
Behel Metal Konvensional dengan Behel Self Ligating bedanya dimana ya? Untuk merapikan gigi, ada berbagai jenis behel atau kawat gigi yang bisa digunakan, salah satunya adalah behel self ligating. Behel jenis ini berbeda dari behel metal konvensional dan biaya pemasangannya biasanya lebih tinggi, namun bisa memberikan hasil lebih cepat. Lantas apa saja bedanya? Ini penjelasannya.
Seputar Behel Self Ligating dan Behel Konvensional
Sebelum mengenali lebih lanjut mengenai perbedaan behel self ligating dan behel konvensional, Anda perlu mengetahui dulu pengertian keduanya.
Pengertian Behel Self Ligating
Behel self ligating adalah teknologi kawat gigi cekat (behel) terbaru yang dapat menggerakkan gigi secara mandiri, tanpa bantuan karet seperti behel metal konvensional. Pada behel self ligating terdapat penyangga khusus untuk menyangga kawat yang digunakan dan mempunyai sistem buka tutup sendiri.
Karena tidak menggunakan karet behel untuk menahan kawat, tekanan yang biasanya menimbulkan rasa sakit dari tekanan karet tidak lagi dirasakan. Behel ini pun memiliki ukuran yang lebih kecil dari generasi sebelumnya, sehingga memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi pasien dan membuat pembersihan gigi menjadi lebih mudah.
Baca juga: 5 Keunggulan Behel Damon, Anda Wajib Tahu
Pengertian Behel Metal Konvensional
Behel Metal konvensional adalah kawat gigi yang biasa Anda lihat, yang masih menggunakan karet sebagai penyangga kawat. Secara harga, jenis kawat gigi ini yang paling terjangkau dibanding jenis lain. Dalam pemakaiannya, dapat ditambahkan karet behel yang warna dan bentuknya bermacam – macam sehingga cocok bagi mereka yang ingin tampil beda dan atraktif.
Keberhasilan penggunaan kawat gigi bisa juga tergantung dari jenis behel yang digunakan, tetapi hal ini bukanlah satu satunya. Namun, mengutip dari Journal of Dentofacial Anomalies and Orthodontics, ada banyak faktor lain yang bisa memengaruhi kecepatan perawatan, seperti rajin atau tidaknya pasien datang untuk kontrol, usia saat pertama kali menggunakan behel, dan proses remodeling tulang yang terjadi. Karena itu, Anda tetap perlu rutin berdiskusi dengan dokter gigi spesialis behel gigi agar perawatan tetap berjalan efektif.
Kelebihan dan Kekurangan Behel Self Ligating
- Behel Self-ligating tidak perlu karet behel untuk menahan lengkungan kawat ke braces, namun ada penahannya semacam “pintu” yang dibuat ke dalam masing – masing braces.
- Rasa sakit yang dialami lebih sedikit, karena tidak menggunakan karet behel yang dapat memberikan tekanan terhadap gigi.
- Mempunyai ukuran behel yang lebih kecil dari behel metal konvensional, menggunakan tenaga minimal selama perawatan namun relatif lebih cepat dengan tingkat ketidaknyamanan yang minimal.
- Menggunakan metode yang meniadakan friksi, namun tenaga yang minimal ini justru mampu menjadikan perawatan menjadi lebih cepat
- Pencabutan lebih jarang dilakukan. Jika mungkin ada, itupun biasanya hanya untuk kebutuhan estetika paras wajah pasien.
- Tidak banyak menggunakan kawat pada saat perawatan di bandingkan , sehingga pembersihan karang gigi menjadi lebih mudah
- Kebersihan mulut lebih terjaga karena pembentukan karang gigi dan potensi gigi berlubang menjadi berkurang
- Durasi antar kontrol lebih panjang, sehingga pasien tidak perlu terlalu sering kontrol seperti pada penggunaan behel konvensional.
- Biaya lebih mahal daripada behel konvensional
- Suplai darah pada jaringan periodonsium tidak terganggu, karena tetap mempertahankan kekuatan atau gaya yang optimal
Baca juga: Behel Self Ligating: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dan Kekurangan Behel Konvensional
- Perlu karet behel sebagai penyangga kawat agar tidak bergerak.
- Rasa sakit cukup sering pada saat awal kontrol gigi, karena karet behel memberikan tekanan terhadap gigi.
- Ukuran behel yang lebih besar, sehingga tidak jarang orang sariawan karena mengalami gesekan dengan braces.
- Menggerakkan gigi dengan tenaga dan friksi yang besar dan cenderung memaksa gigi untuk segera bergeser.
- Agar mendapatkan ruangan yang dibutuhkan untuk menggerakkan gigi, umumnya selalu dilakukan pencabutan gigi pasien yang sehat.
- Banyak menggunakan kawat pada proses perawatan sehingga untuk membersihkan karang gigi menjadi agak sulit.
- Membutuhkan disiplin yang tinggi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut karena karet yang ada pada behel metal membuat sisa makanan lebih mudah menempel.
- Behel metal konvensional harus lebih sering kontrol jika dibandingkan dengan behel self ligating.
- Paling murah harganya dibandingkan jenis kawat gigi yang lain.
- Bisa menghambat suplai darah pada jaringan periodonsium, kalau kekuatan atau gaya penarikan yang diberikan cukup besar.
Baca Juga: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Pasang Behel Gigi Anak
Untuk Anda yang berada di Surabaya, ada klinik gigi Surabaya yang rekomended banget, yakni Shiny Smile Dental Clinic. Didukung dengan tim dokter gigi spesialis yang berpengalaman dan kompeten untuk melakukan berbagai kasus kasus spesialisasi. Dan di dukung dengan tempat yang nyaman dan bersih, Shiny Smile Dental Clinic bisa menjadi klinik gigi terdekat Anda untuk melakukan berbagai perawatan restorasi dan kosmetik gigi.
Fokus utama tim Shiny Smile sebagai salah satu klinik gigi Surabaya adalah kosmetik gigi. Kedokteran kosmetik gigi tidak hanya akan memberikan kamu kesehatan gigi dan senyum yang baru, tetapi juga akan mengubah hidup kamu untuk selamanya. Jadi tunggu apa lagi, segera kunjungi Shiny Smile Dental Clinic di Jl. Wisma Permai Barat I No. 33 (blok LL-24), Surabaya 60115. Anda bisa menghubungi kami untuk bertanya tanya via Whatsapp di 08 223 227 3737
Referensi:
Self-ligating vs conventional brackets
Treatment efficiency of conventional vs self-ligating brackets
1 Comment. Leave new
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!