Penyebab Gigi Gingsul dan Cara Mengatasinya

Gigi gingsul bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai pemanis penampilan, sementara bagi sebagian lainnya dianggap mengganggu. Secara medis, gigi gingsul sebenarnya adalah kelainan susunan gigi yang harus dikoreksi.

Penyebab gigi gingsul ada beragam, mulai dari kebiasaan buruk saat masa pertumbuhan gigi hingga ukuran rahang yang terlalu kecil sehingga tidak bisa menampung semua gigi dengan baik. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Apa Itu Gigi Gingsul?

Gigi gingsul adalah ketika satu gigi tumbuh di area gusi yang sempit, sehingga terlihat menindih gigi lainnya dan membuat susunan gigi berjejal. Gigi yang gingsul biasanya adalah gigi taring rahang atas, karena gigi ini termasuk salah satu gigi permanen yang tumbuh paling akhir yaitu di usia sekitar 10-12 tahun, sebelum gigi geraham bungsu yang biasanya akan tumbuh mulai usia 17 hingga awal 20-an.

Pada orang dengan gigi taring yang gingsul, sisa ruang di gusi biasanya sudah terlalu sempit untuk gigi tersebut tumbuh normal atau sejajar dengan gigi lainnya. Ini yang membuat kemudian gigi tumbuh lebih naik dibanding gigi lainnya, sehingga terlihat menindih gigi-gigi di sekitarnya.

Penyebab Gigi Gingsul

Ada beberapa hal yang bisa membuat ruang di rahang tidak cukup untuk menampung seluruh gigi sehingga membuat gigi menjadi gingsul, yaitu: 

1. Kebiasaan Mengisap Jari Ketika Anak-anak

Salah satu kebiasaan masa kecil yang mungkin tidak disadari dan bisa menyebabkan munculnya gigi gingsul adalah mengisap jari. Aktivitas mengisap jempol maupun jari lain diketahui dapat mengubah perkembangan dento-skeletal (bagian tulang yang alan berhubungan dengan rahang serta gigi).

Kondisi satu ini diketahui dapat menyebabkan susunan gigi jadi berantakan jika dilakukan dengan jangka waktu yang cukup lama. Si Kecil yang mempunyai kebiasaan satu ini sering menunjukkan adanya bekas gigitan pada jari tangan atau ibu jari. 

Menghisap jempol dapat menggeser lidah sampai ke posisi bawah. Perubahan keseimbangan di antara dorongan lidah yang berada pada langit-langit serta aktivitas otot pipi ke dalam diketahui dapat mengubah lengkung rahang atas jadi lebih sempit dan pada akhirnya membuat susunan gigi berjejal. 

2. Kebiasaan Mendorong Lidah

Kebiasaan mendorong lidah ke arah depan, tanpa disadari bisa menggeser posisi gigi dan memengaruhi lengkung rahang. Bukan tidak mungkin, ketika lengkung rahang menjadi lebih sempit, gigi yang belum tumbuh jadi tidak punya tempat untuk muncul dengan posisi normal, sehingga menyebabkan gingsul. 

3. Bernapas Lewat Mulut

Kebiasaan bernapas lewat mulut juga bisa menyebabkan gigi jadi bertumpuk atau gingsul karena bisa mengubah bentuk lengkung gigi. Bernapas lewat mulut akan memengaruhi posisi lidah serta rahang, membuat kondisi rongga mulut menjadi tidak seimbang. 

Biasanya, kebiasaan ini dimiliki oleh orang yang memiliki gangguan pernapasan atau penyumbatan saluran napas. 

Selain gigi gingsul, kebiasaan bernapas lewat mulut juga bisa memicu gangguan susunan gigi lainnya, seperti gigitan terbuka (open bite) dan perubahan pada rahang bawah. 

4. Kebiasaan Menggunakan Dot

Institute for Quality and Efficiency in Health Care menyebutkan bahwa kebiasaan menggunakan dot yang tidak dihentikan hingga anak berusia tiga tahun, akan meningkatkan risiko anak memiliki susunan gigi bertumpuk. Mekanismenya serupa dengan jika anak terlalu sering mengisap jari.

5. Faktor Genetik

Ukuran rahang dan gigi seseorang dipengaruhi oleh gentik. Jika ukuran rahang terlalu kecil dan ukuran gigi cenderung besar, maka risiko terjadinya gigi berjejal akan lebih tinggi.

6. Gigi Susu Copot Sebelum Waktunya

Gigi susu yang copot sebelum waktunya bisa memicu gigi permanen tumbuh dalam posisi gingsul. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti gigi susu berlubang parah hingga copot dengan sendirinya atau karena benturan yang membuat gigi susu copot sebelum waktunya.

Baca Juga: Kenali Tumbuh Kembang Gigi Sang Buah Hati

Cara Merapikan Gigi Gingsul

Untuk merapikan gigi gingsul, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Mencabut Gigi

Untuk merapikan gigi yang berantakan yang tumbuh di masa ketika masih ada gigi susu yang tersisa, maka pencabutan gigi susu bisa dilakukan untuk memberikan ruang bagi gigi yang tumbuh gingsul untuk bergeser ke posisi yang lebih baik. Setelah pencabutan, agar pergeseran gigi bisa terjadi lebih baik, maka biasanya anak perlu menggunakan kawat gigi.

2. Menggunakan Kawat Gigi

Setelah pencabutan, biasanya dokter gigi akan menyarankan untuk menggunakan kawat gigi agar pergeseran gigi terjadi lebih baik. Setelah perawatan kawat gigi selesai, Anda akan dianjurkan untuk menggunakan retainer gigi guna mempertahankan susunan gigi yang sudah rapi.

3. Melakukan Pembedahan

Meski tergolong jarang dilakukan, dokter bisa aja menyarankan tindakan pembedahan untuk merapikan susunan gigi. Langkah ini biasanya baru akan disarankan jika posisi gigi gingsul tergolong parah dan sulit digeser jika hanya menggunakan kawat gigi. Pembedahan ini ditujukan untuk memperpanjang maupun memperpendek rahang yang bermasalah atau rahang yang sedang dalam posisi tidak tepat.

Cara Mencegah Gigi Gingsul

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah gigi tumbuh dalam posisi gingsul, antara lain:

  • Membatasi penggunaan dot pada anak
  • Mencegah anak memiliki kebiasaan mengisap jari
  • Menjaga kebersihan dan kesehatan gigi anak sehingga gigi susunya tidak rusak sebelum waktunya copot
  • Pahami urutan tumbuhnya gigi permanen anak, sehingga ketika ada yang copot terlalu cepat atau bahkan terlalu lama, bisa segera dilakukan perawatan sebelum merusak susunan gigi lain yang ada di lengkung rahang

Jika gigi yang gingsul timbul karena masalah genetik tidak bisa dicegah, tapi selalu bisa kembali dirapikan dengan penggunaan kawat gigi.

Baca Juga: Mau Pasang Behel untuk Anak? Pahami 7 Fakta Berikut

Itulah penjelasan mengenai yang perlu Anda ketahui. Meski sebagian orang menganggapnya baik secara estetik, namun keberadaan gigi yang berjejal bisa membuat Anda sulit membersihkannya, sehingga Anda lebih berisiko mengalami gangguan seperti gigi berlubang dan karang gigi.

 

Untuk Anda yang berada di  Surabaya, ada klinik gigi Surabaya yang rekomended banget, yakni Shiny Smile Dental Clinic. Didukung dengan tim dokter gigi spesialis yang berpengalaman dan kompeten untuk melakukan berbagai kasus-kasus spesialisasi. Dan di dukung dengan tempat yang nyaman dan bersih, Shiny Smile Dental Clinic bisa menjadi  klinik gigi terdekat Anda untuk melakukan berbagai perawatan restorasi dan kosmetik gigi.

Fokus utama tim Shiny Smile sebagai salah satu klinik gigi Surabaya adalah kosmetik gigi. Kedokteran kosmetik gigi tidak hanya akan memberikan kamu kesehatan gigi dan senyum yang baru, tetapi juga  akan mengubah hidup kamu untuk selamanya. Jadi tunggu apa lagi, segera kunjungi Shiny Smile Dental Clinic di Jl. Wisma Permai Barat I No. 33 (blok LL-24), Surabaya 60115.  Anda bisa menghubungi kami untuk bertanya tanya via  Whatsapp di 08 223 227 3737

 

Referensi:

What Causes Crooked Teeth?

What Causes Crooked Teeth and How to Straighten Them

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed